![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjy05eWa2b-_Mbrd4dqo1iRmxBlNuhpGC1EyzTZ4kxR1p0NMimz-D0nQ1fXjVugshsQAF-aA6NeWR4nX8M9XtiXeSOtMtECGoMVjA6ZmsHLslk0YtbXZRPbM5ZVm6dVlbOb0kaa5ebMf5s/s400/gedung+sate.jpg)
Banyak arsitek arsitek di dunia yang memuji keindahan arsitektur Gedung Sate, salah satunya adalah seperti yang diungkapkan D. Ruhl dalam bukunya Bandoeng en haar Hoogvlakte (1952), Gedung Sate adalah bangunan terindah di Indonesia.
Gedung yang dipuncak menaranya berbentuk enam bulatan dalam tusuk sate ini mengandung makna enam juta gulden merupakan biaya untuk membangun gedung ini. Puncak menara tersebut juga berfungsi sebagai penangkal petir.
Pada awalnya Gedung Sate berfungsi sebagai Kantor Departement Verkeer en Waterstaat (Departemen Lalui Lintas dan Pekerjaan Umum), setelah itu sempat berganti menjadi pusat pemerintahan Hindia Belanda dan setelah itu menjadi Kantor Jawatan Pekerjaan Umum. Pada tahu 1980, Gedung Sate berfungsi sebagai tempat pusat kegiatan Pemerintah Propinsi Jawa Barat dimana Gubernur Jawa Barat berkantor di gedung ini.
Sudah hampir satu abad Gedung Sate berdiri dan keindahannya masih tetap terjaga hingga sekarang. Hal itu yang membuat Gedung Sate menjadi salah satu tujuan objek wisata di Kota Bandung. Wisatawan domestik maupun mancanegara selalu berkunjung ke tempat yang bersejarah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar